Pengertian Teologi Islam Menurut Para Ahli

Pengertian Teologi Islam
Ada banyak sekali pengertian mengenai teologi islam menurut beberapa pemikir. Diantaranya dari Fergilius Ferm yaitu seorang ahli Ilmu agama mengatakan ”The wich concern god (or the Devintil Reality) and Gods relation to the word” (teologi ialah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta). Terdiri atas dua kata yaitu “Theos”, yang artinya tuhan dan “logos”, yang berarti Ilmu.1 Jadi teologi bisa disebut juga dengan Ilmu Tuhan atau ilmu ketuhanan. Istilah teologi Islam telah lama dikenal oleh para penulis Barat, seperti Tritton dengan karyanya yang berjudul “Moslem Theology”.2

Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa inggris, Theology. Willuam L.Reeae mendefinisikannya dengan discourse or reason concerning god (discursus atau pemikiran tentang Tuhan). Dengan mengutip kata-kata William Ockham, Resse lebih jauh mengatakan “theology to be a discipline resting on revealed truth and independent of both philosophy and science.” (teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta indenpendensi filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.3

Teologi, sebagaimana diketahui membahas ajaran-ajaran dari suatu agama. Setiap orang ingin menyelami seluk beluk agamnya secara mendalam yang terdapat dalam agama yang dianutnya. Mempelajari teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan kuat yang tidak mudah diombang-ambing oleh peredaran zaman.4

Dalam istilah arab ajaran-ajaran dasar itu disebut Usuluddin dan oleh karena itu buku yang membahas soal-soal teology dalam islam selalu diberi nama kitab al-Ushul ad-Diin oleh para pengaranya. Ajaran-ajaran itu di sebut juga akidah atau keyakinan. Dan agama itu tidak akan lurus kecuali didasari dengan akidah yang benar dan amal yang sahih. Hal itu dapat terealisasikan dengan berpegang teguh kepada kitab suci Al-Quran da Hadist Nabi Muhammad saw.5

Teologi dalam islam di sebut juga Ilmu Tauhid. Kata Tauhid mengandung arti satu atau esa, yang dalam pandangan islam sebagai agama yang monotoisme, merupakan sifat yang terpenting diantara sifat-sifat Tuhan. Ditinjau dari sudut bahasa (etimologi) kata tauhid adalah bentuk kata mashdar dari asal kata kerja lampau, yaitu wahhada, yuwahhidu, wahda yang memiliki arti mengesakan atau menunggalkan.

Kemudian ditegaskan oleh Ibnu Khaldun dalam kitabnya muqaddimah bahwa kata tauhid mengandung makna keesaan Tuhan. Maka dari pengertian etimologi tersebut dapat di ketahui bahwa tauhid mengandung makna keyakinan atau mengi‟tiqadkan bahawa”Allah adalah satu”.6

Teologi ialah ilmu yang lebih mengutamakan pemahaman masalah-masalah ketuhanan dalam pendeketanya yang rasional dari tauhid yang bersama syariat membentuk orientasi keagamaan yang lebih bersifat eksoteris.7 Dalam kamus new English dictionary juga menerangkan tentang teologi yang di susun oleh Collins sebagai berikut : the science which treats of the facts and phenomena of religion and the relation between God and men (ilmu yang membahas fakta-fakta dan gejala-gejala agama serta hubungan-hubungan antara tuhan dan manusia) Jadi secara garis besar teologi adalah ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama.

Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian teologi islam. Al-Ijji menyebutkan bahwa ilmu yang mampu membuktikan kebenaran akidah agama (Islam) dan menghilangkan kebimbangan adalah dengan mengemukakan argumen. Ahmad fuad al-Ahwani menyebutkan bahwa ilmu kalam atau teologi islam ialah ilmu yang memperkuat akidah-akidah agama Islam dengan menggunakan berbagai argumen rasional. Muhammad bin ali al-Tawani memberikan definisi yang hampir sama dengan yang di kemukakan oleh al-Ijji bahwa yang disebut ilmu kalam atau teologi islam ialah ilmu yang mampu menanamkan keyakinan beragama (Islam) terhadap orang lain dan mampu menghilangkan keraguan dengan menggunakan argumentasi.8 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teologi atau ilmu kalam adalah sebagai ilmu yang menggunakan logika-logika disamping argumentasi-argumentasi naqliyah berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai-nalai ketuhananya. Sebagian ilmuwan bahkan mengatakan bahwa ilmu ini berisi keyakian-keyakinan kebenaran, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang di jelaskan dengan pendekatan rasional.

Sejarah munculnya aliran teologi Islam
Sedikit Sejarah Munculnya Teologi –teologi islam, Sebenarnya ikhtilaf telah ada di masa sahabat, hal ini terjadi antara lain karena perbedaan pemahaman di antara mereka dan perbedaan nash (sunnah) yang sampai kepada mereka, selain itu juga karena pengetahuan mereka dalam masalah hadis tidak sama dan juga karena perbedaan pandangan tentang dasar penetapan hukum dan berlainan tempat. Sebagaimana di ketahui, bahwa ketika agama Islam telah tersebar meluas ke berbagai penjuru, banyak sahabat Nabi yang telah pindah tempat dan berpencar – pencar ke negara yang baru tersebut. Dengan demikian, kesempatan untuk bertukar pikiran atau bermusyawarah memecahkan sesuatu masalah sukar dilaksanakan sejalan dengan pendapat diatas, jadi faktor-faktor yang menyebabkan ikhtilaf di kalangan sahabat ada tiga yakni :
  • Perbedaan para sahabat dalam memahami nash-nash al-Qur‟an
  • Perbedaan para sahabat di sebabkan perbedaan riwayat
  • Perbedaan para sahabat di sebabkan karena ra‟yu.9
Perbandingan dan perbedaan teologi Islam
Hubungan Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf ketiganya berusaha mencari kebenaran (al-haq) dengan metode berbeda jika tasawuf memperoleh kebenaran sejati melalui mata hati, ilmu kalam ingin mengetahui kebenaran ajaran agama melalui penalaran rasio lalu dirujukkan kepada nash, dan fisafat menghasilkan kebenaran spekulatif tentang segala yang ada. Pada intinya ketiganya mendalami pencarian segala yang bersifat ghaib atau rahasia yang dianggap sebagai kebenaran terjauh dimana tidak semua orang dapat menjangkaunya.10

Ada Beberapa keterkaitan antara Ilmu teologi Islam, filsafat, dan tasawuf dalam objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sedangkan objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi dilihat dari objeknya ketiga ilmu itu membahas tentang ketuhanan. Menurut argument filsafat, ilmu kalam dibangun di atas dasar logika. Oleh karena itu, hasil kajiannya bersifat spekulatif (dugaan yang tak bisa dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimental). Kerelatifan logika menyebabkan beragamnya kebenaran yang dihasilkan. Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran.

Dan Perbedaan antara ketiga ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika (aqliyah landasan pemahaman yang cenderung menggunakan metode berfikir filosofis) dan argumentasi naqliyah yang berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika atau dialog keagamaan. Sementara filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal (mendalam) dan terikat logika. Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Ilmu tasawuf bersifat sangat subjektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan. Kebenaran yang dihasilkan ilmu tasawuf dikenal dengan istilah kebenaran hudhuri, yaitu suatu kebenaran yang objeknya datang dari subjek sendiri.11

CATATAN KAKI ARTIKEL DI ATAS:
  • 1 A. Hanafi, Pengantar Theology Islam (Jakarta:Pusaka al-husna, 1995), 58
  • 2 Ghazali Munir, Tuhan Manusia, dan Alam, (Semarang:RaSAIL,2008), 22
  • 3 Anwar Rosihon, Ilmu Kalam (Bandung: Pusaka Setia, 2007), 14
  • 4 A. Hanafi, Pengantar Theology Islam, 54
  • 5 Ibid, 56
  • 6 Mulyono, Studi Ilmu Tauhid, (UIN MALIK PRESS, 2010), 13-14
  • 7 Tsuroyo Kisawati, Pelatak Dasar Teologi Rasional dalam Islam, (Jakarta: Erlangga),34
  • 8 Rasihon, Anwar, Ilmu Kalam, 16
  • 9 Ibid, 18.
  • 10 Harun Nasution, Teologi Islam”Aliran-aliran, sejarah, analisa, perbandingan, 2011.
  • 11 Ibid, 60.

No comments:

Post a Comment